PESATNYA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI ERA DIGITAL MENJADI TANTANGAN BAGI GURU PENDIDIKAN JASMANI

 



    
        Perkembangan peserta didik merupakan bagian dari kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru untuk membentuk potensi yang dimiliki peserta didik. Peserta didik di abad 21 sekarang ini yang dikenal dengan abad teknologi modern yang artinya peserta didik sudah familiar dengan dunia digital yang sangat mudah di akses di mulai dari dunia bisnis, kesehatan, fashion dan bahkan di dunia pendidikan yang bisa disebut dengan generasi era digital native bagi pelajar atau siswa dan sebutan bagi guru adalah generasi digital immingrant adalah generasi yang sudah lahir lebih dulu sebelum masuknya teknologi seperti sekarang ini atau pada saat fase digital yang pada saat itu hanya orang kaya saja yang bisa memiliki yang bisa dikatakan barang mewah tetapi pada generasi digital native ini barang digital adalah barang kebutuhan seperti handpone, smartphone, laptop, notebook dan lain sebagainya  .

        Dalam proses belajar mengajar di dunia pendidikan sekarang ini guru di tuntut untuk mahir mengoperasikan semua teknologi yang ada di jaman sekarang ini apalagi tantangan bagi guru PJOK ­­­(Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan) yang mengajarkan ranah kognitif, psikomotor, fisik/jasmani, dan afektif  tantangannya yaitu peserta harus tetap beraktifitas bergerak yaitu psikomotor yang di kembangkan pola pengajaran mengunakan teknologi sebagai proses belajar mengajar bagi peserta didik dan tetap bisa mengikuti pola perkembangan anak di era digital, proses belajar  mengajar saat ini banyak guru memanfaatkan teknologi video, internet, editing dan lainnya untuk di implementasikan di media komunikasi antara pengajar ke peserta didik agar mencapai suatu proses pembelajaran seperti aplikasi Zoom, Google Classroom, Google Meet, Youtube. Semua ini adalah prangkat pembelajaran yang digunakan guru untuk mencapai suatu pembelajaran di era digital ini.

Dunia era digital ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia pendidikan saat ini dari proses belajar dan mengajar hampir semuanya mengunakan teknologi sebenarnya teknologi ini banyak manfaatnya dalam proses pengajaran di kelas dan juga memiliki dampak buruk dalam proses pengajaran di kelas, dampak positif hadirnya teknologi membuat peserta didik lebih mudah mendapatkan sumber pengetahuan tanpa harus mencari buku ke perpustakaan terlebih dahulu karena semua yang ingin di ketahui sudah ada dalam genggaman anak – anak peserta didik dari sumber pengetahuan tentang tumbuh kembang mahluk hidup, pengetahuan sosial dilingkungan, jadi peserta didik lebih gampang mendapatkan sumber pengetahuan lebih luas. Dari serba gampangnya sumber pengetahuan yang diperoleh di era digital juga memiliki sumber masalah baru yang menjadi tantangan bagi guru yaitu tinggkat sosial kehidupan nyata peserta didik berkurang akibat lebih dominannya interaksi peserta didik dengan teknologi sekarang ini yang menghabiskan interaksi sosial melewati dunia maya bukan dunia nyata menurut sebuah penelitian yang dilakukan dari Regional Director digital GFK asia orang indonesia menghabiskan waktu mengunakan Gedget rata-rata 5,5 jam sehari dan membuka aplikasi sekitar 46 aplikasi atau alamat situs alamat situs. Ini menjadi tantangan bagi guru olahraga untuk membentuk sebuah interaksi sosial dunia nyata untuk peserta didik yang ada di era digital ini. dr Sophia Hage Presiden dokter olahraga fakultas kedokteran indonesia pada 2014 mengatakan bahwa anak usia 6 – 12 tahun memberikan jatah screen time maksimal 2 jam perhari dan di anjurkan beraktifitas fisik tiga kali dalam seminggu minimal 60 menit per hari, ini bertujuan untuk anak-anak tetap beraktifitas gerak.


Sangat penting bagi guru untuk melek teknologi karena semakin berkembang sebuah negara akan selaras dengan maju pesatnya dunia teknologi bahkan tumbuh berkembang anak akan beruba sesuai jamannya .

Peran guru diera digital ini sangat jauh berberbeda dengan peran guru pada jaman kapur yang dimana guru adalah sebagai pusat informasi sekarang sudah mulai berubah peran ngajar guru di era digital  adalah sharring/berbagi artinya guru merupakan fasilitator, sekarang murid bisa mencari sumber informasi bisa melalui media internet, aplikasi tiktok dan lain sebagainya berbeda dengan jaman dulu buku dan guru adalah sumber informasi bagi murid

Di era digital saat ini, guru selain memiliki keahlian dan kecakapan mengajar yang sudah dimiliki sebelumnya, guru di tuntut untuk memiliki keahlian mengunakan atau mengoperasikan alat teknologi dan digital sekarang ini, guru harus melek teknologi dan bisa berinteraksi secara digital karena kita mengikuti tumbuh kembang anak sesuai zamannya. Banyak platfrom di era digital ini yang bisa guru- guru gunakan untuk sebagai alat bantu mengajar, belajar dan berkarya. Guru bisa leluasa berkarya melalui media digital yang sering anak – anak zaman sekarang gunakan, bisa berkarya sambil sharing ilmu melalui chanel youtube, tiktok, instagram, twit dan sebagainya. Kemendikbud juga menyediakan platfrom merdeka belajar yang bisa digunakan semua guru untuk media mengajar.

Plaksanaan pengajaran olahraga yang telah dilakukan di dalam proses pengajaran selain pelaksanaan dilapangan dan memberikan ilmu secara langsung sebagai guru olahraga mengunakan media digital yang menampilan video audio visual ini adalah media yang mampu merangsang indra penglihatan dan indra pendengaran secara bersama-sama, karena media ini mempunyai unsur suara dan unsur gambar yang baik bagi anak untuk belajar dan metode ini sangat efektif di terapkan bagi anak-anak usia dini sebagai stimulus tumbuh kembang anak jadi guru harus lebih kreatif untuk menjawab tantangan di era digital ini.

Setiap proses pengajaran pasti memiliki beberapa tantangan dalam pengajaran apalagi zaman teknologi, apalagi ini adalah baru dalam dunia pendidikan di indonesia yaitu guru dan murid berintraksi melalui semua teknologi, dan planfrom pengajaran tantangannya adalah bagi guru olahraga bagaimana anak murid tetap beraktifitas fisik tanpa harus mengesampingkan media teknologi, interaksi sosial anak di dunianyata harus terjaga karena di jaman digital ini tanpa pengawasan bisa membuat anak murid lebih fokus pada hp yang digunakannya dibandingkan harus berinteraksi sosial dengan kawan sebangkunya

                                                                                                                  

                                                                                                 Penulis, Alamsyah, S.Pd



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta didik dalam pendidikan abad ke-21