Pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta didik dalam pendidikan abad ke-21
Nama : Alamsyah
Nim :
2230111710828
Program Studi : Pendidikan
Profesi Guru
Fakultas : Keguruan
dan Ilmu Pendidikan
Mata Kuliah : Filosofi Pendidikan Indonesia
Mahasiswa
membuat sebuah kesimpulan dan pesan kunci dengan mengaitkan pemahaman dari
Topik V dengan Topik I, Topik II, Topik III dan Topik IV. Sejauh mana topik
tentang pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta
didik dalam pendidikan abad ke-21 dapat diimplementasikan pada pendidikan
nasional dan sekolah mitra mahasiswa secara khusus.
Jawaban :
T1 - PERJALANAN PENDIDIKAN
INDONESIA
T2 – DASAR-DASAR PENDIDIKAN KI HAJAR DEWANTARA
T3 - IDENTITAS MANUSIA INDONESIA
T4 - PANCASILA SEBAGAI PONDASI PENDIDIKAN INDONESIA
T5 - TELAAH PRAKTIK BAIK
PENDIDIKAN YANG MEMERDEKAKAN
PERJALANAN PENDIDIKAN INDONESIA
Pada tahun 1854
beberapa bupati menginisasi pendirian
sekolah di beberapa kabupaten tetapi hanya untuk calon-calon pegawai. 1854
lahir sekolah- sekolah bumi putra Cuma hanya
kelas , rakyat hanya di beri kan pengajaran membaca, menulis, menghitung
seperlunya hanya mendidik pembantuk untuk mendukung usaha mereka, pemerinta
hindia belanda memberi kelonggaran kepada calon mudir dokter jawa untuk
mendapatkan pendidikan dan pengajaran. Pada tahun 1920 lahir cita cita baru
mimpikan perubahan radikal dalam pendidikan dan pengajaran dan 1922 taman siswa di jokyakarta, lahir
lah sebuah gerbang kemerdekaan dan kebebasan kebudayaan bangsa untuk merdeka
dan bebas.
Lahirnya sekolah Taman Siswa di
Jokyakarta, merupakan awal perubahan pendidikan di indonesia yang memerdekaan
peserta didik dan tumbuh sesuai kodrad anak sesuai dengan tujuan dari pendiri
sekolah Taman Siswa ya itu Ki Hajar Dewantara “Dasar Pendidikan berhubungan
dengan kodrat alam dan kodrat zaman” yang mana anak tumbuh sesuai dengan
kondisi alamnya dan juga sesuai dengan perkembangan zaman dimana anak itu
tumbuh.
Kaitan dengan topik 5 adalah anak
tumbuh dan berkembang dalam pembelajarannya sesuai zaman dan kondisi
lingkungannya, peserta didik di beri jalur untuk menentukan tujuan pembelajaran
yang seperti apa yang dia inginkan ini yang dinamakan Merdeka Belajar
menentukan tujuan bersama.
DASAR-DASAR PENDIDIKAN KI HAJAR DEWANTARA
Pendidikan
merupakan upaya untuk membina, menuntun “segala aspek” yang melekat pada
kemanusiaan anak didik. Anak didik ingin mencapai manusia merdeka karena ia
ingin memaknai eksistensinya sebagai manusia
yang beradab, tidak bergantung pada orang lain. Pendidikan dan
pengajaran merupakan sarana membina, menuntun pola berpikir anak didik baik
akan budi teoritis maupun akal budi praktis mereka demi membentuk pribadi yang
berpengetahuan dan beretika Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah cara
untuk mengembangkan potensi dan meningkatkan kehidupan manusia.
dasar-dasar pemikiran Ki Hajar
Dewantara. Pemikiran- pemikiran beliau menjadi acuan para guru, pemangku kebijakan,
orang tua dan pejuang pendidikan untuk menyelenggarakan pendidikan yang
mencerminkan “Merdeka Belajar”. Dalam pandangannya pendidikan dan pengajaran
dalam memahami tujuan pendidikan. Menurutnya atau onderwij pengajaran adalah
bagian dari pendidikan. Pengajaran yang dimaksud adalah proses pendidikan yang
bertujuan untuk memberikan ilmu atau faedah untuk bekal sesorang dalam
menjalani kehidupan baik secara lahir maupun batin. Sedangkan Pendidikan
(Opvoeding) memberi tuntunan (menuntun) terhadap segala kekuatan kodrat yang
dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggitingginya, baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota
masyarakat. Jadi menurut KHD (2009), “Pendidikan dan Pengajaran merupakan usaha
persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam
hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya”.
Oleh sebab itu, pendidikan dan pengajaran adalah 2 hal yang tidak dapat
dipisahkan karena hal tersebut merupakan usaha persiapan dan persedian untuk
membekali seseoran dalam segala kepentingan kehidupannya baik dalam hidup
bermasyarakat maupun hidup berbudaya. KHD juga menegaskan bahwa kita medidik
siswa harus sesuai dengan tunyutan alam dan zamannya sendiri. artinya, cara
belajar dan interaksi murid abad ke-21 tentunya sangar berbeda dengan para
peserta didik pertengahan dan akhir abad ke 20.
IDENTITAS MANUSIA INDONESIA
Dengan
menggunakan metode fenomenologi atau analisis eksistensial, manusia Indonesia
berarti identitas manusia yang menghayati nilai-nilai kemanusiaan khas
Indonesia. Istilah kemanusian Indonesia dipilih mengingat tidak mudahnya
mendeskripsikan apa dan siapa manusia Indonesia yang sesungguhnya. Kemanusiaan
Indonesia dimaksudkan untuk menyampaikan pengertian luas dan mendalam tentang
pengalaman manusia Indonesia yang terbentuk secara relasional-dialogal-historis
sejak sebelum adanya Negara Republik Indonesia sampai dengan kini dan masa
depan. Kemanusiaan Indonesia mencakup nilai,
jiwa, hasrat, martabat, sosialitas, relasionalitas, genuitas,
dialogalitas, dan berbagai tradisi manusia-manusia Indonesia dari waktu ke waktu,
dari generasi ke generasi. Setidaknya ada tiga hal hakiki yang layak ditegaskan
sebagai nilai kemanusiaan khas Indonesia, yakni nilai kebhinekatunggalikaan,
nilai-nilai Pancasila dan religiusitas.
Dasar-dasar pendidikan Ki Hajar
Dewantara dikaitkan dendan Identitas Manusia Indonesia yang menjadi dasar
terbentuknya pendidikan indonesia
berdasar pemikirannya yang mana indonesia memiliki, budaya, culture,
religiusitas, serta nilai-nilai pancasila.
·
Identitas manusia indonesia adalah unik yang
dimiliki oleh bangsa indonesia saja
·
Identitas manusia indonesia sebagai manusia
bhineka tunggal ika
·
manusia pancasila dan manusia yang religius
adalah saling terkait
·
Identitas manusia indonesia menjadi sebuah
landasan mengimplementasikan pendidikan indonesia
tentang identitas manusia
Indonesia. Hal tersebut termuat dalam Pancasila. Pancasila intisari yang
merangkum nilai-nilai, jiwa dan semangat yang dihidupi oleh masyarakat
Indonesia yang selalu menjunjung tinggi nilai saling tolong menolong (gotong
royong). Ditengah keberagaman, diharapkan pendidikan menjadi tempat untuk
pelestarian keberagaman, menemukan nilai-nilai yang menyatukan keberagaman, dan
melawan segala bentuk yang merongrong kesatuan.
PANCASILA SEBAGAI PONDASI PENDIDIKAN INDONESIA
Pendidikan
merupakan pondasi untuk menjadi penentu kemajuan suatu bangsa. Di Indonesia
pendidikan sangat diutamakan, karena pendidikan memiliki peranan yang sangat
penting terhadap terwujudnya peradaban bangsa, pendidikan adalah suatu bidang
ilmu pengetahuan yang tujuan utamanya adalah mengembangkan potensi individu
sehingga mewujudkan pribadi yang matang bukan hanya dari sisi akademis juga
sisi mentalitas yang mampu mandiri dan mengendaikan diri, di indonesia memiliki
ciri has yang berbeda dengan negara lain
dari kebiasaan masyarakat indonesia yaitu memiliki culture setiap daerah
berbeda-beda, religiunitas yang beragam yang di tuangkan di dasar Pancasila
jadi pendidikan indonesia memiliki dasar sebagai pondasi pendidikan yaitu
Pancasila.
Pancasila sebagai kesatuan dan
identitas bangsa Indonesia yang memiliki banyak perbeda dari agama, suku, ras,
budaya, dan bahasa. Selain itu perwujudan Nilai-Nilai Pancasila diterapkan di
lingkungan sekolah. maka pendidikan indonesia berdasarkan harus merdeka
menyesuaikan kultur, dan budaya setiap daerah dan tidak merubah kodrad dari
peserta didik yang kita ajarkan di tempat lingkungan dia tinggal yang di
tuangkan dalam sekolah adalah Profil Pelajar Pancasila yaitu profil pelajar
pancasila yang memiliki enam elemen dalam Profil Pelajar Pancasila, yaitu:
berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar
kritis, dan kreatif.
KESIMPULAN
Komentar
Posting Komentar